Terakreditasi A

Perpustakaan Nasional RI

Teladan Kepemimpinan Rasulullah SAW: Memperjuangkan Keadilan, Kemanusiaan, dan Kesejahteraan

Facebook
Twitter
LinkedIn

Sebagaimana dipahami bahwa suatu kegiatan, suatu lembaga, bahkan suatu masyarakat akan dapat tegak perjalanannya apabila didukung oleh beberapa unsur. Apabila unsur-unsur yang diperlukan itu bisa berfungsi dengan baik, maka Insyaa Allah akan tercipta suatu kegiatan kehidupan yang harmonis dan kokoh. Unsur-unsur itu antara lain kepemimpinan yang adil (‘adlil umara’), kedermawanan mereka yang kaya (sakhail aghniya’), ilmu cendekiawan/ulama (‘ilmil ‘ulama’), dan dukungan masyarakat/anggota (du’aail fuqara’).

Dalam setiap kegiatan terdapat proses kepemimpinan. Yakni suatu proses menggerakkan orang laian yang pada dasarnya merupakan rangkaian interaksi antar manusia. Dalam jama’ah shalat misalnya, disana terdapat imam dan ma’mum. Dalam pertandingan sepak bola ada wasit dan ada pemain yang dipimpin/diawasi dalam melaksanakan permainan. Demikian pula dalam kegiatan kemasyarakatan dan berbangsa.

Adanya interaksi antar manusia ini bersumber pada adanya seseorang/lebih yang berani dan bersedia tampil memelopori dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu melalui kerjasama satu dengan yang lain. Seorang pemimpin harus mampu berada di tengah-tengah masyarakat yang dipimpinnya. Pada saat pemimpin itu berada di belakang masyarakat yang dipimpinnya, maka diapun akan mampu memberikan dorongan untuk berbuat sesuatu.

Kemampuan menjalankan kepemimpinan ini dapat disimak dan dipalajari dari cara kepemimpinan Rasulullah Muhammad Saw. Di depan, beliau betul-betul menjadi teladan (ing ngarso sung tulodo). Sebagai contoh adalah dalam memerangi kemunkaran, kekafiran, dan kemusyrikan. Beliau tidak pernah mundur sejengkalpun. Beliau adalah seorang jendral yang ikut langsung berperang dan bukan sekedar mengkomando dari belakang meja. Beliau adalah seorang panglima yang berdisiplin tinggi dan menyayangi anak buah. Dalam perang Uhud misalnya, beliau ikut langsung berperang sehingga beliau kena panah, badannya luka-luka, dan giginya ada yang tanggal. Demikian pula dalam perang Khandaq/parit, beliau ikut aktif menggali parit/lubang yang mengelilingi kota Madinah.

Di tengah-tengah umat, beliau membangkitkan semangat untuk berbuat sesuatu, menegakkan keadilan pada diri sendiri, orang lain maupun masyarakat pada umumnya. Sampai-sampai beliau pernah mengatakan bahwa seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, tidak ragu-ragu lagi untuk memotong tangannya. Beliau pernah menyatakan bahwa salah satu hancurnya bangsa sebelum itu adalah apabila orang-orang golongan atas mencuri (bohong, curang, korupsi) dibiarkan saja,tetapi apabila golongan lemah/kecil/orang biasa yang mencuri justru dijatuhi hukuman berat.

Peran beliau sebagai pemimpin yang memberikan semangat rakyat untuk berbuat sesuatu nampak pula pada kedekatan beliau pada orang-orang miskin dan anak-anak yatim. Pada suatu ketika datanglah dua anak yatim kepada Rasulullah Saw. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Kedua anak itu mengadukan nasib mereka kepada Rasulullah Saw seraya matur “Wahai Rasulullah, kami ini anak yatim , kami mohon diberi makanan dari apa yang telah dilimpahkan Allah kepada Baginda Nabi Saw”. Lalu Rasulullah Saw bersabda:”alangkah indahnya kata-katamu”. Beliau berusaha menggembirakan anak-anak yang sudah tak punya ayah itu. Lalu beliau memerintahkan Bilal untuk mengambil sesuatu di rumah Rasulullah Saw untuk diberikan kepada kedua anak yatim itu. Bilalpun berangkat ke rumah Rasulullah Saw, dan setelah kembali Bilal membawa 21 biji tamar. Memang hanya 21 biji tamar itulah yang ada di rumah Nabi Saw saat itu. Lalu Rasulullah Saw membagi makanan itu sambil bersabda:” Ini yang tujuh biji untuk kamu nak, tujuh biji untuk ibu kalian, dan yang tujuh biji untuk adik-adik kalian,makanlah dengan tamar ini, demikian dengan makan malam nanti.

Perhatian beliau kepada orang-orang kecil tidak sebatas itu. Bahkan penjaga masjid pun

sangat diperhatikannya. Suatau hari, beliau tidak lagi melihat pembersih masjid yang wanita itu. Lalu beliau menanyakan kepada para sahabat. Kemudian dijelaskan, bahwa wanita pembersih masjid itu telah meninggal dunia. Beliau bersabda:”Mengapa kalian tidak memberitahu padauk atas meninggalnya wanita itu, agar aku dapat ikut menshalatkannya. Mungkin kalian tidak menganggap penting karena dia miskin. Anggapan demikian ini salah. Tunjukkan aku ke kuburnya”. Kemudian beliau berangkat menuju makam wanita pembersih masjid itu dan diantar para sahabat, lalu mendo’akannya. (HR Bukhari).

Beliau adalah figur pemimpin yang patut diteladani kepemimpinannya. Beliau mendorong umatnya untuk belajar, menuntut ilmu meskipun jauh di negeri Cina. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam itu memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas untuk mencapai kualitas hidup dunia dan akhirat. Dengan ilmu dan agama, seorang muslim akan mengetahuai kewajiban dan hak-haknya.

Gaya dan cara kepmimpinan beliau ini sangat memengaruhi sistem kepemimpinan para sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in dan kepemimpinan Islam selanjutnya. Beliau memberikan keteladanan yang patut menjadi uswah hasanah sepanjang masa. Hal ini sebagaimana ditegaskah Allah Swt dalam Q.S. Al Ahazab: 21 yang artinya :”Sungguh telah ada teladan untuk kamu sekalian dalam diri Rasulullah Saw itu suatu teladan kehidupan yang utama/uswah hasanah untuk orang-orang yang mengharap Allah dan menanti Hari Akhir dan banyak ingat kepada Allah”.

Kepemimpinan secara sipiritual merupakan amanah dan tanggung jawab untuk memakmurkan bumi, berbuat kebaikan untuk diri sendiri, untuk masyarakat, untuk yang dipimpin. Untuk itu kepemimpinan yang diamanahkan kepada aseseorang/lebih hendaknya dapat dilaksnakan secara baik menuju sesuatu yang diridhai Allah. Sebab hakekat kepemimpinan adalah mewujudkan keadilan, kebenaran, kejujuran, melindungi yang lemah, memberikan kesejahteraan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lasa Hs.

More to explorer

Apa Perbedaan antara Research Gap dan Novelty?

Dalam dunia penelitian, memahami dan mengidentifikasi konsep-konsep fundamental sangatlah penting untuk menghasilkan studi yang bermakna dan berdampak. Dua konsep utama yang sering

Cara Akses Skripsi, Tesis dan Disertasi

Saat ini, Perpustakaan UMY hanya menyimpan skripsi, tesis, dan disertasi dalam bentuk soft file. Masyarakat umum hanya dapat mengakses halaman judul, abstrak, dan Bab I dari karya-karya tersebut. Namun sivitas akademika UMY memiliki beberapa opsi untuk bisa mengakses teks lengkap dari skripsi, tesis, dan disertasi.

Cara Akses Database

Untuk bisa akses database yang dilanggan oleh Perpustakaan Nasional RI, kamu harus melakukan pendaftaran terlebih dulu dengan cara klik daftar, setelah itu baru kemudian klik tombol akses