.png)
Salah satu pustakawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Muhammad Jubaidi, M.A., berhasil meraih Juara II dalam ajang Indonesian Academic Librarian Award (IALA) DIY 2025. Kompetisi bergengsi yang digelar oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) DIY ini berlangsung pada bulan Agustus 2025 dan diikuti oleh pustakawan dari berbagai perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam kompetisi tersebut, Jubaidi mengangkat inovasi bertajuk “Living Archive Muhammadiyah: Dari Rak ke Ruang Wacana Publik.” Konsep ini berangkat dari gagasan bahwa arsip dan manuskrip Muhammadiyah bukan hanya koleksi statis yang tersimpan di rak, tetapi dapat dihidupkan kembali menjadi sumber informasi yang kontekstual, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan publik.
Jubaidi memanfaatkan teknologi digital untuk menghadirkan Living Archive tersebut dalam bentuk layanan berbasis daring. Mulai dari digitalisasi koleksi cetak, pemanfaatan platform WordPress, hingga pengembangan ekosistem berbasis metaverse, ia menghadirkan pengalaman literasi yang lebih interaktif sekaligus menjangkau generasi muda.
Dalam pemaparannya, Jubaidi menekankan bahwa kehadiran teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), hanya akan bermakna jika dibarengi dengan peran pustakawan sebagai kurator dan penjaga kualitas informasi. Menurutnya, pustakawan tetap menjadi aktor utama yang memastikan integritas dan kredibilitas pengetahuan, sementara teknologi berfungsi sebagai alat bantu untuk memperluas akses.
Prestasi yang diraih Jubaidi ini menambah deretan capaian Perpustakaan UMY di kancah regional. Melalui Living Archive Muhammadiyah, UMY sekaligus menegaskan posisinya sebagai pusat literasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman sekaligus berakar pada nilai dan sejarah gerakan Muhammadiyah.
Dengan capaian ini, UMY tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan layanan perpustakaan akademik modern, tetapi juga menguatkan peran perguruan tinggi sebagai penjaga warisan pengetahuan dan penggerak literasi di era digital.
