Terakreditasi A

Perpustakaan Nasional RI

Peran Muhammadiyah dalam Memajukan NKRI

Facebook
Twitter
LinkedIn

Judul : Jalan Panjang Membangun Indonesia Berkemajuan

Penulis: Tim Penulis Majelis Pustaka & Informasi PP.Muhammadiyah

Penerbit: Yogyakarta: Majelis Pustaka & Informasi PP.Muhammadiyah, 2023

Tebal : 420 halaman

Sejarah mencatat bahwa ibarat seorang ibu, Muhammadiyah ikut melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Putra yang nanti bernama NKRI ini sejak kecil diberi ASI dan makanan bergizi, dididik sampai dewasa. Bila sudah dewasa dan mandiri, si ibu tidak merepotkan anak apalagi membuat masalah si anak. Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang ikut melahirkan negara ini, tidak minta balas jasa, tidak merepotkan, dan tidak membuat masalah pada negeri ini.

Organisasi yang didirikan KHA Dahlan 1912 ini telah memberikan sumbangan berarti pada negara melalui pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, ekonomi, dan sosial kepada semua anak bangsa. Melalui gerakan ini telah mampu menyadarkan masyarakat akan ketertinggalan, keterbelakangan dan keterjajahan dan kemudian lahir menjadi kesadaran kolektif untuk memperoleh kemerdekaan. Merdeka berarti bebas dari kebodohan, lepas dari keterbelakangan dan menuju kemajuan.

Peran organisasi modern dan para tokohnya terhadap kemajuan bangsa dan negara telah dibuktikan pada sepak terjang mereka. Kiprah KHA Dahlan yang telah memelopori kebangkitan bangsa Indonesia dari penjajahan, memberikan ajaran Islam yang murni kepada masyarakat, memelopori gerakan sosial kemasyarakatan, dan memelopori kebangkitan wanita Indonesia telah mendapat pengakuan dari Pemerintah. Pengakuan ini tercermin dalam pemberian Gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden RI Nomor 657 tahun 1961.

Peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa juga dilakukan melalui penerbitan. Suara Muhammadiyah merupakan media dakwah mencerahkan dan mencerdaskan itu terbit 1915. Majalah ini terus berkiprah bersama Taman Poestaka sampai sekarang. Kiranya perlu dicatat bahwa SM merupakan majalah tertua yang sampai sekarang terus terbit dan tak pernah putus.

Tanggung jawab Muhammadiyah untuk memajukan Indonesia ini juga ditunjukkan dengan kelahiran Hizbul Wathan yang dari Rahim HW ini nanti akan muncul Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar TNI dan dikenal dengan perang gerilyanya itu.

Muhammadiyah juga mencatatkan nama KH Mas Mansur, tokoh empat Serangkai bersama Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hadjar Dewantoro. Keempat tokoh ini menjadi wakil Indonesia dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dengan pemerintah Jepang (xix).

Ketika Belanda akan kembali menjajah Indonesia yang kemudian melahirkan Agresi Belanda II 1948-1949, Muhammadiyah ikut berjuang mempertahankan NKRI bersama komponen bangsa lain dengan membentuk Askar Perang Sabil/APS, yang kemudian mengangkat KI Bagus Hadikusumo sebagai “Panglima Besar APS”.

Dari periode ke periode dan dari waktu ke waktu, Muhammadiyah telah mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk negara tercinta. Tercatat nama KI Bagus Hadikusumo yang terpilih sebagai anggota BPUPKI dan ikut berperan aktif dalam proses berdirinya NKRI, Pancasila, UUD 1945.

Demikian pula dengan Ir. Juanda Kartawidjaja yang pernah menjadi guru SMA Muhammadiyah di Jakarta itu telah berhasil mencanangkan Deklarasi Juanda 13 Desember 1957. Yakni suatu deklarasi yang mengintegrasikan seluruh wilayah kepulauan dan laut yang menjadi wilayah teritorial Indonesia. Putra Muhammadiyah yang telah 14 (empat belas kali) menjadi Menteri ini pernah ditangkap Belanda pada Agresi Militer II dan dibujuk Belanda untuk ikut dalam pemerintahan negara Pasundan, tetapi Juanda menolak. Kini namanya diabadikan sebagai nama Bandara Surabaya dan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung.

Proklamator RI Bung Karno sejatinya adalah putra Muhammadiyah. Ketika beliau diasingkan di Bengkulu, Bung Karno aktif di Muhammadiyah dan menjadi Pengurus Madjelis Pengadjaran Daerah Bengkulu. Di Bengkulu ini, beliau mengenal Oei Tjen Hien dan Hasan Din. Hasan Din adalah Konsul Muhammadiyah Daerah Bengkulu yang di kemudian hari menjadi mertua Bung Karno. Sebab, Fatmawati adalah putri Hasan Din.

Ketika Bung Karno menjadi Presiden RI, beliau sering diundang dalam pertemuan-pertemuan penting Muhammadiyah. Dalam Muktamar Muhammadiyah ke 33 tanggal 25 – 30 Juli 1956 di Palembang, beliau menyatakan bahwa sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah. Beliau menyampaikan pidatonya antara lain:” Tampak djelas kepada saja, Muhammadijah sebagai suatu gerakan missi Islam jang hendak membersihkan masjarakat Islam di Tanah Air dari berbagai fitnah d.l.l.”.

Demikian pula ketika beliau menyampaikan pidato pada Peringatan Setengah Abad Muhammadiyah yang diselenggarakan di Gedung Olah Raga (Gelora) Bung Karno Senayan tanggal 25 Nopember 1962, beliau menyatakan” Tatkala tadi saja masuk Gedung Olahraga ini, segera mata saja “tertangkap” oleh tulisan diatas itu, jang bunjinja : Bung Karno — Ucapan Bung Karno – sekali Muhammadijah , tetap Muhammadijah.

Memang benar, Saudara-Saudara, sampai sekarang saja masih anggauta Muhammadijah. Tjuma anehnja, sedjak saja mendjadi Presiden Republik Indonesia, saja belum pernah ditagih contributie. Djadi saja minta agar supaja sedjak sekarang ditagihlah kontribusi saja ini malahan dengan bahasa asing “met terugwerkende kracht” (secara retokratif.

Terlepas dari sikap pro dan kontra. Presiden Soeharto itu juga merupakan putra Muhammadiyah. Pada tahun 1995, Presiden Soeharto menyatakan bahwa dirinya adalah bibit Muhammadiyah yang ditanam di tanah air Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam sambutan beliau pada Muktamar ke-43 di Stadion Lam Pineung Banda Aceh tahun 1995. Beliau menegaskan “Tanpa tedheng aling-aling, saya ini bibit Muhammadiyah yang ditanam di bumi Indonesia untuk memimpin Pembangunan nasional. Semoga apa yang saya lakukan ini tidak mengecewakan warga Muhammadiyah”.

Persentuhan Presiden Soeharto dengan Muhammadiyah berlangsung sejak masih muda. Ia juga aktif di kepanduan Hizbul Wathan dan mulai mengenal para pahlawan seperti Raden Ajeng Kartini dan Pangeran Diponegoro dari sebuah surat kabar yang sampai ke desa. Apabila beliau menyebut dirinya sebagai bibit Muhammadiyah karena memang sejarah hidupnya mengatakan demikian. Sepanjang Jenderal Soeharto memerintah selama 32 tahun, beliau selalu menyempatkan diri untuk hadir pada saat ada perhelatan penting di Muhammadiyah. Bukan hanya ketika ada Muktamar, bahkan ketika ada Sidang Tanwir pun, apabila beliau diundang, maka Presiden Soeharto menyempatkan diri untk memberi sambutan.

Buku Jalan Panjang Membangun Indonesia Berkemajuan ini merupakan penulisan kembai beberapa khutbah, pidato, sambutan, dan amanat para Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak KHA Dahlan, KH.Ibrahim, M.Yunus Anis, H. Hasyim, KI Bagus Hadikusumo, KH Faqih Usman, Jenderal Soedirman, HAMKA, KH Ahmad Badawi, Lukman

Harun, KH. AR Fachrudin, Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Prof. Dr. Amin Rais, MA., Prof. Dr. Din Syamsuddin, dan Prof. Dr.Haedar Nashir). Usaha penerbitan beberapa buku (termasuk ensiklopedi) oleh Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah ini merupakan kegiatan untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan menyebarkan pemikiran para tokoh Muhammadiyah, dan gerak langkah Muhammadiyah dalam berbagai bidang. Semua langkah itu secara ikhlas diperuntukkan untuk memajukan negeri. Semua itu dilakukan secara mandiri, tidak ingin minta balas budi, apalagi merepotkan negeri. Semoga matahari tetap menyinari bumi.

(Ensiklopedi Muhammadiyah 2.0, 2022: 400)

 

Nologaten, 19 Juli 2024

Lasa Hs.

More to explorer

FAQ Repository

Bagaimana cara akses Tugas Akhir Full Text Tugas akhir full text hanya bisa diakses oleh sivitas akademika UMY. Jika anda berada di

Cara Akses Skripsi, Tesis dan Disertasi

Saat ini, Perpustakaan UMY hanya menyimpan skripsi, tesis, dan disertasi dalam bentuk soft file. Masyarakat umum hanya dapat mengakses halaman judul, abstrak, dan Bab I dari karya-karya tersebut. Namun sivitas akademika UMY memiliki beberapa opsi untuk bisa mengakses teks lengkap dari skripsi, tesis, dan disertasi.

Cara Akses Database

Untuk bisa akses database yang dilanggan oleh Perpustakaan Nasional RI, kamu harus melakukan pendaftaran terlebih dulu dengan cara klik daftar, setelah itu baru kemudian klik tombol akses