Seiring pesatnya perkembangan teknologi digital, dunia pendidikan tinggi mengalami transformasi yang signifikan, termasuk dalam hal akses dan penggunaan sumber belajar. Salah satu perubahan besar yang mencolok adalah hadirnya buku elektronik (e-book) sebagai alternatif dari buku cetak. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul perdebatan yang menarik: manakah yang lebih relevan bagi mahasiswa—buku cetak atau e-book?
- Kemudahan Akses: E-Book Lebih Praktis
E-book memberikan kemudahan dalam hal aksesibilitas. Mahasiswa dapat membawa ratusan buku hanya dalam satu perangkat seperti tablet, laptop, atau smartphone. Fitur pencarian cepat, hyperlink antar bab, hingga ketersediaan instan secara daring membuat e-book unggul dalam hal efisiensi. Dalam situasi tertentu, seperti pembelajaran jarak jauh atau tugas mendesak, e-book menjadi penyelamat.
- Kualitas Pemahaman: Buku Cetak Lebih Baik
Meski e-book dinilai lebih praktis, berbagai penelitian menunjukkan bahwa membaca buku cetak menghasilkan pemahaman dan retensi informasi yang lebih baik. Mahasiswa umumnya lebih mampu menyerap dan mengingat materi dari buku cetak, terutama ketika berhadapan dengan teks yang panjang, kompleks, dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Keunggulan ini menjadi sangat penting dalam mata kuliah yang menuntut pemikiran kritis, analisis mendalam, serta kemampuan sintesis terhadap berbagai konsep
- Kesehatan dan Kenyamanan: Buku Cetak Lebih Ramah di Mata
Membaca dalam waktu lama melalui layar perangkat dapat menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, dan konsentrasi yang menurun. Buku cetak lebih nyaman digunakan dalam sesi belajar panjang tanpa risiko paparan cahaya biru. Ini menjadi alasan mengapa banyak mahasiswa tetap memilih buku fisik, terutama menjelang ujian atau saat membaca intensif.
- Interaktivitas dan Kustomisasi
E-book menawarkan berbagai fitur interaktif seperti pencatatan digital, penyorotan teks, hingga pembaca audio yang mendukung aksesibilitas. Namun demikian, buku cetak tetap memberikan ruang bagi metode pembelajaran aktif melalui anotasi manual, penggunaan sticky notes, serta pola membaca linear yang lebih alami. Banyak mahasiswa menilai bahwa mencatat langsung di atas kertas atau halaman buku lebih membantu dalam mengolah, memahami, dan mengingat informasi secara mendalam. - Harga dan Ketersediaan
Secara harga, e-book umumnya lebih murah atau bahkan gratis untuk diakses melalui langganan perpustakaan digital. Namun, tidak semua buku tersedia dalam format elektronik, terutama buku lokal, terbitan lama, atau buku teks khusus. Buku cetak masih menjadi andalan ketika e-book tidak tersedia atau tidak kompatibel dengan perangkat mahasiswa. - Nilai Psikologis dan Budaya Literasi
Buku cetak memberikan pengalaman membaca yang lebih dalam secara emosional. Keberadaan buku fisik di meja belajar atau rak kamar memberi semangat tersendiri dalam proses belajar. Buku cetak juga dianggap simbol komitmen belajar dan budaya akademik yang kuat.
Bagi mahasiswa, relevansi antara buku cetak dan e-book bukan soal mana yang lebih unggul secara mutlak, melainkan kapan dan untuk tujuan apa masing-masing digunakan. E-book cocok untuk akses cepat dan referensi ringan, sedangkan buku cetak lebih efektif untuk pemahaman mendalam dan belajar jangka panjang.
Oleh karena itu Perpustakaan UMY selain tetap mengembangkan koleksi buku cetak, Perpustakaan juga telah menyediakan berbagai koleksi buku elektronik yang dapat dibaca oleh seluruh civitas akademika secara gratis dan fleksibel. Kamu bisa akses seluruh koleksi tersebut melalui mypustaka.umy.ac.id